Untuk menggunakan mizwala qibla finder, ada beberapa langkah yang harus dilakukan, sebagai berikut:
- Persipkan alat-alat yang diperlukan, yaitu mizwala qibla finder, tali/benang dengan panjang ±1 m (sesuai dengan kebutuhan), waterpass dan GPS (jika ada).
- Persiapkan data yang dibutuhkan, yaitu lintang tempat, bujur tempat, tanggal dan waktu pengukuran. Untuk mengetahui data lintang, bujur dan waktu yang akurat akan lebih baik jika menggunakan GPS atau dengan media lain seperti google earth, atau data lintang dan bujur yang telah ada di paket CD.
- Jalankan software mizwah xls. Pada komputer, laptop, notebook atau smartphone yang mendukung program Microsoft excel. Lalu inputkan data-data yang dibutuhkan pada table mizwah.xls. sesuai dengan kolom yang telah disediakan, meliputi data time zone (zona waktu), lintang, bujur, tanggal pengukuran, waktu pengukuran, dan interval waktu yang akan ditampilkan.
- Setelah itu akan diketahui nilai azimuth kiblat (kolom kiblat), data azimuth matahari (kolom as-simtu), dan azimuth bayangan matahari (kolom mizwah).
- Catat data posisi matahari (kolom as-simtu), bayangan gnomon (mizwah) dan arah kiblat pada jam yang akan dilaksanakan pengukuran.
- Letakkan mizwala qibla finder ditempat yang datar dan mendapatkan sinar matahari. Kemudian letakkan waterpass di atas mizwala untuki mengukur kedataran bidang level. Jika belum datar, maka dapat diatur dengan cara memutar tripod hingga seimbang dan datar. Lalu ikatkan tali/benang yang telah dipersiapkan pada gnomon untuk menandai bayangan yang didapatkan nanti.
- Apabila mizwala qibla finder sudah terpasang dengan baik, perhatikan bayangan-bayangan gnomon pada bidang dial putar dan catatlah waktunya (waktu pengamatan). Waktu pengamatan yang digunakan harus sesuai dengan waktu GPS sehingga hasilnya akurat.
- Letakkan benang yang telah diikat pada gnomon dan tarik hingga sesuai dengan arah bayang-bayang gnomon.
- Putar bidang dial sampai nilai mizwah berada tepat di bawah benang atau bayang-bayang. Nilai mizwah disesuaikan dengan waktu bidik atau waktu pengukuran.
- Pindahkan benang pada nilai arah kiblat yang tertera dalam tabel mizwah.
- Setelah benang ditarik lurus sesuai dengan nilai azimuth kiblat, maka arah tersebut adalah arah kiblat tempat pengamat.
Contoh: Dari hasil perhitungan menggunakan mizwah.xls, diketahui sebuah kota memiliki azimuth kiblat sebesar 294°, azimuth bayangan matahari (mizwah) ketika pengukuran sebesar 145°. Maka pengukurannya sebagai berikut:
- Perhatikan bayangan yang dibentuk oleh gnomon, letakkan benang pada bayangan tersebut.
- Putarlah bidang dial hingga skala 145° berada tepat pada benang.
- Pindahkan benang pada skala 294° yaitu angka azimuth kiblat.
- Tandai arah tersebut dengan benang atau lakban sebagai arah kiblat.
Disamping dengan cara di atas, pengukuran arah kiblat dengan mizwala qibla finder juga dapat dilakukan dengan mencari selisih antara azimuth kiblat dan azimuth matahari. Langkah-langkahnya sebagai berikut:
- Putar bidang dial sehingga skala 180° berada tepat ditengah bayangan. Gunakan garis bantu yang ada pada bidang dial.
- Hitung azimuth matahari dengan mengurangkan azimuth bayangan matahari (mizwah) dengan 180°.
- Azimuth matahari = mizwah – 180°
Azm= 145° – 180°
Azm= -35°
- Hitung selisih antara azimuth kiblat dan azimuth matahari untuk mendapatkan arah kiblat.
- Arah kiblat = azimuth kiblat – azimuth matahari
Ak= 294° – (-35°)
Ak= 329°
- Tarik dan posisikan benang pada skala 329°.
- Tandai arah tersebut dengan benang atau lakban sebagai arah kiblat.(Mandala, 25 Pebruari 2019)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar